Batik sebagai bahan sandang yang estetik dan menarik yang selalu beriringan
dengan kehidupan sosial masyarakat, kehadirannya akan selalu menjadikan baik
meski dalam ranah konflik. Tidak hanya sebagai bahan sandang yang sarat dengan
nilai ekonomi, batik juga kaya akan makna dan filosofi. Ada pesan yang tersirat
disetiap motifnya, ada makna yang mendalam dari setiap warnanya. Batik sebagai
identitas bangsa yang kehadiranya sudah diakui dunia, akan selalu terjaga
keberadaaannya jika generasi pelurus bangsa sanggup melestarikannya. Tidak hanya
sekadar memakainya kemana-mana tanpa memahami apa yang ada padanya. Memahami
sejak dini dan dimulai dari diri sendiri adalah salah satu cara untuk menjaga
kelestarian batik. Upaya penciptaan batik terapan dan pengembangan desain batik
merupakan langkah strategis dalam rangka memperkuat identitas dan keunggulan
industri kreatif Indonesia sekaligus upaya melestarikan batik sebagai warisan
budaya yang otentik. Untuk mengenal lebih jauh anak bangsa harusnya mempelajari
batik dari sekadar mengerti istilah sampai cara pembuatan. Karena jika anak
bangsa tidak mengerti hal ini, kita semua harus merelakan untuk tidak
mengenalkan dan melepasnya, klaim dari negara lain pun berdatangan. Tentunya itu
menjadi mimpi buruk bangsa. Semoga tidak pernah terjadi.
Lukisan Berburu Celeng karya Djoko Pekik Deskripsi Karya Medium lukisan Djoko Pekik adalah cat minyak yang dikerjakan diatas kanvas. Lukisan tersebut menampilkan seekor celeng raksasa, hitam, denganbadan terbalik, diikat pada seilah bambu yang digotong oleh dua lelaki busung lapar. Digambarkan juga kegembiraan rakyat dengan mengangkat dan mengepalkan tangan, ada penari (bentuk kesenian rakyat dari berbagai eleman masyarakat), dan juga raut – raut bahagia dari ekspresi rakyat. Kerumunan rakyat menyembut tertangkapnya celeng itu dengan pesta ria dan suka cita. Unsur warna yang terdapat pada subject matter adalah : warna hitam pada celeng, warna coklat – hitam pada dua leleaki busung lapar, warna hitam – putih – merah – coklat – biru pada kerumunan rakyat yang bahagia, selanjutnya dominan warna coklat pada kepala – kepala rakyat yang di belakang. Terlihat pada lukisan latar dari kejadian penangkapan celeng ini seperti di dalam stadion atau aula yang besar (out door) denga
Komentar
Posting Komentar